BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
WHO mendata
penderita gangguan sendi di Indonesia mencapai 81% dari populasi, hanya 24%
yang pergi ke dokter, sedangkan 71% nya cenderung langsung mengkonsumsi
obat-obatan pereda nyeri yang dijual bebas. Angka ini menempatkan Indonesia
sebagai negara yang paling tinggi menderita gangguan sendi jika dibandingkan
dengan negara di Asia lainnya seperti Hongkong, Malaysia, Singapura dan Taiwan.
Penyakit sendi secara nasional prevalensinya berdasarkan wawancara sebesar
30,3% dan prevalensi berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan adalah 14%
(Riskesdas 2007-2008). Faktor-faktor yang mempengaruhi penyakit sendi adalah
umur, jenis kelamin, genetik, obesitas dan penyakit metabolik, cedera sendi,
pekerjaan dan olah raga. (Rabea, 2009)
Penyakit gout
merupakan salah satu penyakit degeneratif. Salah satu tanda dari penyakit gout
adalah adanya kenaikan kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia).
Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hiperurisemia adalah jenis
kelamin, IMT, asupan karbohidrat dan asupan purin. Asupan purin merupakan
faktor risiko paling kuat yang berhubungan dengan kejadian hiperurisemia.
(Setyoningsih, 2009)
Hiperurisemia
yang merupakan kondisi predisposisi untuk gout, sangat berhubungan erat dengan
sindrom metabolik seperti : hipertensi, intoleransi glukosa, dislipidemia,
obesitas truncal, dan peningkatan resiko penyakit kardiovaskular. Didapatkan
bukti bahwa hiperurisemia sendiri mungkin merupakan faktor risiko independen
untuk penyakit kardiovaskular. Insiden dan prevalensi gout di seluruh dunia
tampaknya meningkat karena berbagai alasan, termasuk yang iatrogenik. Gout
memengaruhi minimal 1% dari populasi di negara-negara Barat dan merupakan
penyakit yang paling umum bersama inflamasi pada pria lebih tua dari 40 tahun
(Andrew, 2005). Satu survei epidemiologik yang dilakukan di Bandungan, Jawa
Tengah atas kerjasama WHO COPCORD terhadap 4.683 sampel berusia antara 15 – 45
tahun didapatkan bahwa Universitas Sumatera Utara prevalensi hiperurisemia
sebesar 24,3 % pada laki-laki dan 11,7% pada wanita.(Purwaningsih, 2010)
Download selengkapnya DISINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar